Perpusda bersama IKAPI Adakan Pameran Buku 2013
![]() |
Lomba Mewarnai Gambar untuk TK RAKER KERJASAMA BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DIY 2018 |
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kulon Progo bersama IKAPI Yogyakarta akan mengadakan pameran buku 2013. Acara tersebut rencana akan diselenggarakan pada tanggal 24-30 Juni 2013 bertempat di Gedung Kesenian Wates. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendekatkan buku kepada masyarakat, meningkatkan minat dan budaya baca, serta diharapkan dapat menjadi alternatif wisata keluarga yang edukatif. Akhmad Fikri dalam pemaparan kepada Bupati mengatakan bahwa pameran buku di kota wates sangat strategis, karena even ini sudah lama tidak diadakan. Untuk itu IKAPI siap menjadi semacam Event Organizer untuk mendorong semua penerbit yang ada di Yogyakaerta ikut dalam acara tersebut. Ada sekitar 84 anggota IKAPI Yogyakarta yang siap menyemarakkan acara pameran tersebut. Selain itu direncanakan selama pameran buku akan diadakan gerakan wakaf buku, yakni dengan membeli atau menyumbangkan buku, dikumpulkan selama pameran dan buku tersebut akan dijadikan koleksi perpustakaan yang dapat dipinjam, dimanfaatkan masyarakat Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan wakaf buku tersebut juga diharapkan diikuti oleh PNS di lingkup Kabupaten Kulon Progo. IKAPI dan seluruh stan pameran siap menyediakan buku dengan harga terjangkau mulai dari Rp.5000,- per judul buku. Menanggapi rencana pameran buku tersebut, Bupati Kulon Progo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan yang akan diselenggarakan Kantor Perpustakaan yang bekerjasama dengan IKAPI tersebut. Dalam sambutannya Hasto Wardoyo menyampaikan tiga hal. Pertama tentang pentingnya membaca, "dirimu adalah yang kamu baca" terangnya. Bahwa hidup haus selalu berkembang, mengikuti perkembangan informasi dan teknologi, jadi lewat membaca kita akan hidup lebih baik, lebih mengenal sekitarnya dan akan lebih maju. Lewat membaca kita akan memiliki ilmu yang berdasar, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat memberikan manfaat bagi orang-orang sekitar, "berfatwa tanpa ilmu hukumnya sesat". Yang kedua, Hasto mengingatkan bahwa meninggalkan ilmu lebih penting daripada meninggalkan harta, jadi kita harus meninggalkan ilmu lebih banyak, salah satunya dengan menulis. Gemar membaca harus diikuti pula dengan gemar menulis sehingga apa yang diketahui dapat ditularkan kepada orang lain. Yang terakhir Bupati menegaskan bahwa membaca bagi generasi muda sangatlah penting dalam rangka pembentukan karakter, menghilangkan kebiasaan (karakter) buruk dan sebagai tolok ukur kemajuan bangsa. "belajarlah mendengar, dan mendengarlah untuk belajar" himbauan bupati sekaligus menutup sambutannya. |
|