Pustakawan Berkarya Mewujudkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

 

        Membaca itu penting, manusia membaca buku apa saja mengandung ilmu yang bermanfaat untuk mengetahui banyak hal. Manusia tahu dari hasil membaca, kemudian belajar dan berlatih. Berbeda dengan monyet yang hanya melihat dan lakukan, monkey see monkey do sebagaimana sambutan Bupati Kulon Progo ketika membuka acara Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca Tahun 2019 bertempat di Aula Adikarto Komplek Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Rabu 6 Maret 2019 pagi tadi.  Talkshow ini  mengusung tema Pustakawan Berkarya Mewujudkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Diikuti sebanyak 345 peserta yang terdiri dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten/Kota se-DIY, DPAD DIY, OPD lingkup Kulon Progo, pelajar, mahasiswa, masyarakat, dan segenap tamu undangan. Sebelum dimulai, kegiatan diawali dengan Presentasi Perpustakaan Nasional, selanjutnya Presentasi Smart Reading, Pemutaran Video Testimoni kegiatan berbasis inklusi sosial yang dilaksanakan di perpustakaan dan penyerahan buku-buku karya Kulon Progo kepada Perpustakaan Nasional yang diserahterimakan langsung oleh Bapak Bupati kepada Kepala Perpusnas RI.

         Roadshow Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca Tahun 2019  ini merupakan event yang diselenggarakan  Perpustakaan Nasional dan digelar dibeberapa daerah,  kesempatan kali ini menyapa  Kabupaten Kulon Progo. Adapun acara  Talkshow menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Muhammad Syarif Bando (Kepala Perpustakaan Nasional RI), Monika Nur Lastiyani ( Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta), R. Agus Santosa (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kulon Progo), Tri Haryono (Kepala Perpustakaan Sisodadi Desa Hargomulyo Kokap) dan selaku moderator Emma Fitria (Jogja TV). Dalam talkshow tiap-tiap narasumber menyampaikan materi yang menggugah, berkaitan dengan literasi di era saat ini, yang lebih banyak mengacu pada kecanggihan teknologi, dengan adanya sumber informasi digital sebagai contoh, aplikasi iPusnas, iJogja dan iKulonprogo. Acara berlangsung dengan lancar, peserta mengikuti sesi demi sesi dengan antusias terbukti dengan adanya feedback pertanyaan maupun pernyataan yang disampaikan oleh beberapa audien kepada narasumber. Sebelum acara diakhiri, panelis menyampaikan closing statement kepada audien, tidak bosan membaca, pengin mulyo ayo moco, pengin maju moco buku, jadikan membaca sebagai gaya hidup, satu peluru bisa membunuh seseorang, dan sejatinya membunuh jutaan nilai kemanusiaan, tapi satu buku bisa menembus jutaan kepala dan menumbuhkan  milyaran nilai kemanusiaan.  Semoga acara ini membawa manfaat dan perubahan lebih baik di masa mendatang bagi masyarakat Kulon Progo. Selamat berkarya !