Workshop Merdeka Belajar: Read Aloud!

Pengasih – Read aloud kini lagi naik daun. Di seantero nusantara di kalangan pendidikan anak read aloud begitu digandrungi. Read aloud merupakan salah satu aktivitas literasi yang berupaya membangkitkan cinta literasi di kalangan anak usia dini. Ini berbeda dengan storytelling (mendongeng). Read aloud lebih menekankan aktivitas membacakan buku (cerita) bagi anak dengan teknik tertentu. Senin, 26 Februari 2024 sejumlah pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo, bersama dengan pelbagai kalangan pegiat literasi, baik dunia pendidikan formal seperti guru-guru TK dan SD maupun pendidikan non formal seperti TBM dan Tim Penggerak PKK, yang berjumlah sekitar 60 peserta  mengikuti workshop merdeka belajar: read Aloud. Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo bekerja sama dengan GPMB dengan menggandeng Mata Aksara sebagai pengisi materi. Workshop yang disenggarakan di lantai 3, aula Bank Kulon Progo ini dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo, Drs. Duana Heru Supriyanta, MM pada pukul 08.00 WIB.

Hingga berakhirnya kegiatan pada pukul 15.00 para peserta masih tetap semangat. Mereka tampak antusias karena selain model kegiatan literasi ini relatif baru, nara sumber mampu menghidupkan suasana dengan berbagai permainan. Meski suasana cukup panas dengan ruangan tanpa AC, namun semangat untuk mengikuti tahap demi tahap dalam sesi para peserta tak surut seditkitpun. Berbagai teknik, teori dan pengetahuan yang diberikan amat berharga. Salah satu yang terpenting adalah menentukan jenjang buku. Hal ini penting agar anak mendapatkan buku sesuai level kemampuan mereka.  Pengetahuan penting lainnya adalah terkait kaidah-kaidah dalam read aloud. Antara lain pembaca tidak boleh memberi penjelasan dan improvisasi terlalu banyak di luar teks yang tertulis. Selain itu tak kalah penting terkait intonasi, jeda, serta penekanan tertentu. Semoga dengan bekal ini pegiat literasi semakin bersemangat. (iua)